Skip to content

    Penyembahan dalam Gereja Ortodoks

    Pr. Thomas Fitzgerald

    Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Raja dan Allah kita.
    Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus, Raja dan Allah kita.
    Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus sendiri, Raja dan Allah kita.

    Seruan di atas menandai awal hari bagi Gereja Ortodoks. Berasal dari ibadah Senja (Vesper), undangan ini mengekspresikan sikap yang merupakan inti dari Ortodoksi yakni penyembahan kepada Allah – Sang Bapa, Sang Putra, dan Sang Roh Kudus. Ibadat merupakan dasar bagi kehidupan dan semangat Gereja Ortodoks.

    Karena Ibadah sangatlah penting bagi Ortodoksi, maka pengenalan terbaik terhadap Gereja ini adalah dengan menghadiri Liturgi Ilahi atau perayaan salah satu Sakramen utamanya. Para pengunjung awalnya mungkin akan kewalahan dengan musik dan rangkaian ibadahnya, akan tetapi dalam ibadahlah nuansa khas, tradisi yang kaya, dan iman yang hidup dari Ortodoksi dapat benar-benar dirasakan.

    Dimensi-dimensi Penyembahan

    Ibadah adalah sebuah pengalaman yang melibatkan keseluruhan Gereja. Saat masing-masing kita berkumpul untuk beribadah, kita menyembah sebagai anggota Gereja yang melampaui batas-batas sosial, ruang, dan waktu. Meskipun kita berkumpul pada waktu dan lokasi tertentu, tindakan kita melampaui batasan enoria, memanjang kepada Kerajaan Allah. Kita beribadah bersama umat yang masih hidup dan juga dengan mereka yang telah meninggal dunia.

    Ada dua dimensi dalam Ibadah Orodoks yang tercermin dalam berbagai peribadatannya. Pertama, Ibadah merupakan perwujudan dari kehadiran dan tindakan Allah di tengah-tengah umat-Nya. Allahlah yang mengumpulkan umat-Nya yang tercerai-berai dan Dialah yang menyatakan diri saat kita masuk ke dalam hadirat-Nya. Ibadah Gereja Ortodoks dengan sangat jelas mengungkapkan kebenaran bahwa Allah bersemayam di antara umat-Nya dan bahwa kita diciptakan untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan-Nya.

    Kedua, Ibadah merupakan respon kita, ucapan syukur kita atas kehadiran Allah dan peringatan kita atas karya penyelamatan-Nya — terutama Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan Yesus Kristus. Penyembahan Ortodoks berpusat pada Allah. Dia telah bertindak dalam sejarah, dan Dia terus bertindak melalui Sang Roh Kudus. Kita memperhatikan tindakan-tindakan-Nya dan kita menanggapi kasih-Nya dengan kidung pujian dan ucapan syukur. Dengan penyembahan, kita semakin dekat dengan Allah.

    Ekspresi-ekspresi Penyembahan

    Ibadah dalam Gereja Orthodox diekspresikan dalam empat cara utama:

    • Ekaristi, yang merupakan pengalaman ibadah terpenting dalam Ortodoksi. Ekaristi berarti ucapan syukur dan dikenal dalam Gereja Ortodoks sebagai Liturgi Ilahi.
    • Sakramen-sakramen (mysterion), yang menegaskan kehadiran dan tindakan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Kristiani kita, berkaitan erat dengan Ekaristi. Sakramen-sakramen tersebut adalah Pembaptisan, Krisma, Pengakuan Dosa, Perkawinan, Imamat, dan Pengurapan orang sakit.
    • Ibadat-ibadat Khusus dan Pemberkatan lainnya yang juga menegaskan kehadiran dan tindakan Allah dalam setiap peristiwa, kebutuhan dan tugas-tugas hidup kita, dan
    • Ibadat Harian, yang merupakan kebaktian doa umum yang berlangsung sepanjang hari. Yang terpenting diantaranya adalah Matins, yang merupakan doa pagi Gereja, dan Vesper, yang merupakan doa malam Gereja.

    Karakter-karakter Penyembahan

    Meskipun Ibadah Ortodoks umumnya terasa rumit, khusyuk, dan panjang, mereka sesungguhnya mengekspresikan sukacita yang dalam dan meresap. Suasana hati ini merupakan ekspresi dari keyakinan kita akan Kebangkitan Kristus dan pengilahian umat manusia, yang merupakan pokok-pokok utama dalam ibadat Ortodoks. Untuk meningkatkan perasaan ini dan untuk mendorong partisipasi penuh, peribadatan selalu dilaksanakan dengan cara dinyanyikan atau dikidungkan.

    Ibadah tidak hanya diekspresikan melalui kata-kata. Selain doa, nyanyian pujian, dan pembacaan kitab suci, ada pula sejumlah pesta perayaan, gestur, dan perarakan. Gereja banyak menggunakan simbol-simbol non verbal untuk mengekspresikan kehadiran Allah dan hubungan kita dengan-Nya. Penyembahan Ortodoks melibatkan seluruh pribadi; akal budi, perasaan, dan indera manusia.

    Ibadah di Gereja Ortodoks mengikuti urutan yang telah ditentukan. Ada struktur dan rancangan bagi ibadat kita. Kedua hal ini sangatlah penting untuk melestarikan dimensi komunal dan menjaga kesinambungan kita dengan masa lalu. Isi dari peribadatan kita juga sudah ditetapkan. Ada bagian-bagian yang tidak berubah; dan ada bagian-bagian yang berubah seturut dengan Pesta, musim, atau keadaan tertentu. Pengaturan Ibadah oleh seluruh Gereja menekankan fakta bahwa Ibadah merupakan ekspresi seluruh Gereja, dan bukan rancangan seorang imam atau jemaat tertentu.

    Tujuan sekunder dari peribadatan adalah pengajaran Iman. Ada hubungan yang sangat erat antara peribadatan dan ajaran-ajaran Gereja. Iman dinyatakan dalam Ibadat, dan Ibadat berfungsi untuk menguatkan serta mengkomunikasikan Iman. Sebagai konsekuensinya, doa-doa, kidung-kidung pujian, dan gestur-gestur liturgi Ortodoksi menjadi media pengajaran yang penting. Tata Ibadat juga berfungsi untuk melestarikan Iman yang benar dan menjaganya dari kesalahan.

    Perayaan Liturgi Ilahi dan Sakramen-sakramen selalu dipimpin oleh seorang imam yang ditahbiskan. Di enoria setempat, biasanya ada seorang imam yang bertindak atas nama uskup, dan terkadang dibantu oleh seorang diakon. Ketika uskup hadir, dialah yang memimpin peribadatan Jubah-jubah para klerus mengekspresikan panggilan khusus mereka untuk pelayanan serta jabatan khusus mereka.

    Karena Ibadah dalam Ortodoksi adalah ekspresi dari seluruh Gereja, maka partisipasi aktif dan keterlibatan jemaat sangat diperlukan. Tidak ada Kebaktian yang bersifat “pribadi” atau “katanya” dalam Gereja Ortodoks dan tidak ada yang dapat berlangsung tanpa jemaat. Rasa kebersamaan yang kuat ini diekspresikan dalam doa-doa dan nasihat-nasihat yang menggunakan bentuk jamak. Jemaat diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam penyembahan dengan cara-cara seperti: mengidungkan lagu-lagu pujian; mengakhiri doa dengan “Amin”; menanggapi permohonan; membuat tanda Salib; membungkuk; dan, terutama, dengan menerima Perjamuan Kudus pada Liturgi Ilahi. Berdiri adalah sikap doa yang lebih disukai dalam Gereja Orthodox. Jemaat hanya berlutut pada saat-saat yang sangat khusyuk, seperti pada saat Doa Roh Kudus dalam Liturgi Ilahi.

    Litani adalah bagian penting dari Ibadah Orthodox. Litani adalah dialog antara imam atau diakon dengan jemaat, yang terdiri dari sejumlah poin permohonan doa, yang diikuti dengan jawaban “Tuhan kasihanilah” atau “Kabulkanlah ya Tuhan.” Litani sering muncul di sepanjang ibadah dan sering kali berfungsi untuk membedakan bagian-bagian tertentu.

    Ibadah Ortodoks selalu dirayakan dalam bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat setempat. Tidak ada bahasa liturgi yang resmi atau universal. Seringkali, dua atau lebih bahasa digunakan dalam Ibadah untuk mengakomodasi kebutuhan jemaat. Di seluruh dunia, Ibadah dirayakan dalam lebih dari dua puluh bahasa yang mencakup bahasa-bahasa yang berbeda seperti bahasa Yunani, Slavik, Arab, Albania, Romania, Inggris, dan Indonesia.


    Treasures Of Orthodoxy is a series of pamphlets written for the non-Orthodox, especially those who are considering becoming members of the Orthodox Church and who wish to deepen their appreciation of her faith, worship, and traditions. The pamphlets are authored by Fr. Thomas Fitzgerald, a faculty member of Hellenic College-Holy Cross School of Theology. The pamphlet titles are as follows:

    1. Introduction – Introduces the non-Orthodox to Orthodox Christianity.
    2. House of God – Describes the interior of the church building.
    3. Worship – Discusses the form and characteristics of Orthodox worship.
    4. Liturgy – Describes the meaning and celebration of the Eucharist.
    5. Sacraments – Describes the meaning and importance of liturgical life.
    6. Special Services and Blessings – Describes the non-sacramental services which contribute to spiritual life.
    7. Teachings – Outlines the salient points of doctrine and basic credal affirmations.
    8. Spirituality – Discusses the meaning of theosis as the goal of Christian life.
    9. History – Sketches the great epochs of Orthodoxy.
    10. The Church – Outlines the procedure for becoming a member of the Orthodox Church.

    The orginal article published in the pamphlet Treasures of the Orthodox Church was titled “Worship.”